Sejak Kapan Masalah Kenakalan Remaja Mulai Disoroti…?


Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan anak-anak nakal pada 1899 di Illinios, Amrika Serikat.


Jenis-jenis kenakalan remaja

- Penyalahgunaan narkoba

- Seks bebas

- Tawuran antara pelajar


Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bias disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).


Faktor internal:

1. Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bias mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat di terima dan tingkah laku yang tidak dapat di terima.akan terseret pada perilaku ‘nakal’ Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan kedua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.


Faktor eksternal:

1. Keluarga.

Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bias me,micu perilaku negative pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bias menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2. Teman sebaya yang kurang baik.

3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.


Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yangt harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

0 Responses

Posting Komentar

abcs